JIKA

Jika mau tahu, aku tetap akan diam.

Karena aku sudah tidak menyimpannya,

bahkan aku sudah membuangnya sejauh mungkin.

Bagiku tak ada gunanya untuk membukanya lagi.

Aku juga tak hendak melihatnya lagi walaupun itu hanya sebagai catatan.

Biarlah yang berlalu hilang tak berbekas, kuanggap sebagai debu yang terbang karena angin

Terlebih aku telah membersihkannya dari hati dan tubuhku.

Maaf

Maaf, karena aku telah menghapus semua tentangmu dari hatiku

Aku tahu yang kualami selama ini bukan cinta.

Tak perlu kuberi penjelasan karena sama itu semua tak perlu alasan

Kututup rapat-rapat buku masa laluku.

Aku tak berniat membukanya lagi

Ini adalah sebuah keputusan besar yang harus kulakukan.

Bahkan sudah kulakukan jauh hari sebelumnya tanpa setahumu.

Maafkan aku.

PENAT

PENAT

Hari ini sangat tak seperti biasanya, begitu melelahkan. Bener-bener ngedrop abis. Sangat tak menggairahkan. Gejala-gejala ini bahkan telah kurasakan sejak beberapa hari ini. rasanya begitu tak berdaya, dan anehnya aku kenapa jadi menikmatinya? Menikmati kelelahan yang berefek pada kemalasan, padahal deadline dan targetku bulan ini nggak main-main. AKHIR BULAN INI KE PENERBIT, menyelesaikan majalah sekolah, serta satu lagi menulis untuk majalah baru.

Parah, sungguh sangat parah. Kemalasanku sungguh sangat memuncak dan tak beralasan.

Atau memang rasa bosanku ini karena tumpukan beban yang semakin banyak, dalam artian tumpukan beban beberapa target yang sempat tertunda padahal aku ingin segera menyelesaikannya. Dan, satu-satunya cara untuk refreshing pun sudah kulakukan yaitu dengan berselancar di dunia maya. Aku membaca berbagai artikel menarik, melihat berbagai desain baju dan tas karena memang itulah kesukaanku. Kucoba juga mendengarkan musik serta lagu-lagu kesukaanku, makan makanan kesukaanku namun tetap rasa lelah itu belum berkurang.

Aku tak suka pergi jalan-jalan ke luar ruangan atau ke suatu tempat apalagi di siang hari. Aku lebih suka tidur atau bersantai-santai di rumah.

Sampai aku membayangkan hal-hal indah yang menjadi impianku. Aku bisa menyelesaikan novel ini lalu terbang ke Nepal, ke Negara yang menjadi setting novelku, dan aku bisa berkeliling ke seluruh negeri impianku. Namun lagi-lagi alam bawah sadarku tetap lelah. Menolak hal-hal indah yang sebelumnya telah kubangun.

Ataukah aku banyak memikirkan kampung halamanku? Yaah…itu termasuk juga. Mau nggak mau itu telah menjadi tanggung jawabku dan aku tak bisa bahkan tak boleh menolaknya. Tuntutan untuk aku kembali ke kota kelahiranku sangat besar sedangkan aku berpikir mana mungkin aku tinggal di sana. Presentase terbesar biang kelelahanku adalah hal ini.

Semoga dalam beberapa saat ini aku bisa berpikir jernih tentang apa yang harus aku lakukan, sehingga itu menjadi keputusan terbaikku. Aku tak ingin hal yang satu ini berlarut-larut tak menentu.

Sebenarnya ada beberapa kegiatan yang bisa kulakukan untuk kesibukanku di rumah, menulis, mendesain kerajinan tangan yang bisa kujadikan bisnis baru, berkebun, maupun beternak. Namun sungguh kenapa nyali besarku belum juga muncul. Aku harus berpikir sejuta kali sebelum memutuskannya karena itu menyangkut masa depanku sendiri.

Apa pun situasinya yang pasti saat menulis ini aku masih lelah, dan berharap setelah ini agak berkurang

LOTUS

LOTUS

Grow in water with strong roots.

The leaves are a shade shelter for the fish underneath.

The flowers are beautiful, colorful beautify the pond.
I want to be like the lotus.

Look soft but strong live in a quiet lake.

 

TERATAI

TERATAI

Tumbuh di air dengan akarnya yang kuat.

Daunnya menjadi peneduh bagi ikan yang berlindung di bawahnya.

Bunganya cantik, warna-warni mempercantik kolam ikan.

Aku ingin seperti teratai itu.

Terlihat lembut namun kuat hidup di danau yang sepi.